SERIOUSLY, MEGHAN?


 *inhale*    *exhale*

Postingan bulan ini dibuka dengan pemberitaan yang lagi menghebohkan dunia. Yaitu wawancara yang dilakukan oleh the famous Oprah Winfrey dengan The Duke and Duchess of Sussex (Prince Harry and Meghan Markle). Wawancara tersebut ditayangkan pada stasiun TV Amerika CBS pada tanggal 7 Maret 2021 dengan judul Oprah with Meghan and Harry: A CBS Primetime Special.

Dari pemberian judulnya saja pihak CBS sudah menduga bahwa acara tersebut akan menjadi kontroversial. Akan banyak pro dan kontra yang muncul dari siapapun yang menyaksikannya.

Pada awal-awal penayangannya, saya akui cukup sulit menemukan tayangan versi lengkapnya yang bisa di tonton di Indonesia. Yang ada hanyalah potongan cuplikan wawancara tersebut yang tersebar di berbagai platform sosial media. 

Akhirnya setelah beberapa hari memantau twitter, saya berkesempatan juga menonton wawancara versi lengkapnya.

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh mbak Meghan yang "dinilai" tidak sesuai dengan faktanya. Hal tersebut disampaikan oleh akun instagram (at)royal.house.of.windsor yang juga merupakan penggemar berat British Royal Family (BRF) seperti saya. Kurang lebih sebagai berikut:

Meghan: 

  • mengeluhan bahwa anaknya tidak mendapatkan gelar Pangeran seperti anak-anak William dan Kate, dan satu-satunya alasan akan hal tersebut adalah karena BRF itu rasis.
  • mengeluhkan bahwa perlindungan/proteksi yang tidak dijamin untuk anaknya adalah (lagi-lagi) karena rasisme.
  • katanya BRF mengkhawatirkan akan seberapa gelap kulit bayi yang saat itu sedang Ia kandung.
  • mengeluhkan bahwa BRF telah mencabut SIM dan paspornya.
  • merasa bahwa tidak ada yang lebih bermasalah dengan pers dibandingkan dengan Dia.
  • bahwa Kate telah membuatnya menangis.
  • mengeluhkan bahwa tidak ada yang membantunya menyesuaikan diri dengan segala peraturan di Kerajaan, dan mengklaim bahwa Dia tidak mengetahui apa-apa tentang BRF sebelum bertemu dengan Harry.
  • menceritakan bahwa pernah berada pada situasi ingin bunuh diri, dan dilarang untuk pergi ke psikolog oleh pihak BRF.
Harry:
  • mengeluhkan bahwa BRF benar-benar menghentikan pemasukan finansialnya, dan bahwa Dia harus menggunakan uang yang diwariskan Princess Diana kepadanya, karena hanya itu yang dimilikinya.

Dan pada kenyataannya adalah.....
  • gelar Prince dan Princess hanya diberikan kepada Anak dan Cucu dari Raja ataupun Ratu yang sedang menjabat, peraturan ini telah berlaku sejak tahun 1917. tetapi terdapat suatu pengecualian, bahwa Cicit dari Raja atau Ratu yang sedang menjabat dapat diberi gelar Prince dan Princess hanya apabila mereka merupakan anak dari anak pertamanya Prince of Wales yang notabene adalah Prince Charles.
  • seperti contohnya anak-anak dari Princess Margaret (adik Queen Elizabeth), juga tidak mendapatkan perlindungan/proteksi khusus dari BRF, kenapa? karene Princess Margaret dan keturunannya bukan merupakan calon pewaris tahta kerajaan. Hal tersebut juga berlaku kepada adik-adik dari Prince Charles beserta keturunannya.
  • BRF telah menghabiskan kurang lebih sebesar 30 juta Euro untuk pernikahan Harry-Meghan, dan keseluruhan biaya pernikahannya dibiayai oleh BRF. Dimana pada pernikahan William-Kate BRF menghabiskan kurang lebih 20 juta Euro dan setengah dari biaya pernikahan tersebut dibayarkan oleh keluarga Kate Middleton. Selain itu, ada peraturan kerajaan yang sebenarnya tidak mengizinkan perempuan yang sudah pernah menikah sebelumya (as we know that Meghan is a Widow) menggunakan gaun putih, veil, dan tiara, tetapi Queen Elizabeth bersedia memberikan pengecualian untuk Meghan di hari pernikahannya.
  • sebenarnya setiap anggota keluarga kerajaan dipersilakan mengemudi asalkan sudah mencukupi batas umurnya, dan soal paspor, Meghan memilikinya dan memegangnya sendiri. Apalagi diketahui dia sempat berlibur ke Amerika Serikat, Perancis, dan Italia.
  • ada kabar yang beredar bahwa sebelum bertemu Harry, Meghan bahkan sampai harus membayar paparazzi agar terlihat seolah-olah diikuti oleh pers. namun ketika mulai menjalin hubungan dengan Harry, Meghan meminta kepada pihak BRF untuk mengumumkan bahwa Dia adalah kekasih Harry dan Dia membutuhkan privasi dari para paparazzi. hal tersebut dinilai sangatlah aneh mengingat saat itu belum ada pernyataan secara resmi dari pihak BRF akan peresmian hubungan Meghan dan Harry, jadi hal tersebut belumlah menjadi tanggung jawab pihak kerajaan.
  • tentang Kate yang membuatnya menangis, tidak ada bukti yang bisa menunjukkan bahwa perkataannya benar. beberapa pelayan Istana bahkan mengatakan hal yang sebaliknya.
  • dikabarkan Meghan diberikan beberapa staf Istana yang selalu mendampinginya kapanpun dan selalu siap mengajarinya peraturan-peraturan tentang kerajaan. dan tentang Dia tidak mengetahui apapun tentang BRF sebelum Dia bertemu Harry, sangatlah aneh, karena Meghan diketahui sudah pernah mengunjungi Buckingham Palace beberapa tahun silam ketika sedang liburan, dan bahkan Meghan diketahui pula pernah menuliskan tentang pernikahan William-Kate di blog pribadinya.
  • semua anggota keluarga kerajaan sangat diperbolehkan untuk mengunjungi psikolog (ataupun dokter lainnya). contohnya seperti Kate  yang menemani adik laki-lakinya terapi ke psikolog untuk mengatasi depresi, Harry pun diketahui rutin berobat ke psikolog selama bertahun-tahun.
  • sesuai dengan keputusan Harry-Meghan pada Januari 2020 untuk mandiri secara finansial karena mereka tidak ingin lagi bekerja untuk BRF, maka pihak kerajaan pun mengabulkan keinginan mereka. pihak kerajaan menghentikan pemasukan finansial Harry-Meghan sebagai bentuk pernghargaan kepada rakyatnya karena mereka pun tak lagi bekerja untuk rakyat Inggris.


oke, beberapa hal diatas merupakan pembelaan kepada BRF, karena sesungguhnya banyak pihak yang merasa kecewa dengan sikap Meghan-Harry yang terlihat sangat memojokkan Kerajaan Inggris. Kalau dari saya pribadi, apa yang dilakukan dan diucapkan oleh mbak Meg sangatlah tidak pantas. Kerajaan Inggris sudah bisa menerimanya menjadi bagian anggota keluarga kerajaan, dengan segala latar belakangnya yang sangat bertolak belakang dengan keadaan Bangsawan, akan tetapi mbak Meg malah menunjukkan sikap yang seolah-olah ingin "mengajak perang" BRF.

Kita yang hidup di Indonesia saja, ketika akan masuk ke keluarga pasangan pastinya banyak hal yang mungkin kurang berkenan. Seperti contohnya Keraton Yogyakarta, sebagai satu-satunya kerajaan yang masih aktif di Indonesia, pastilah banyak peraturan-peraturan yang harus diikuti untuk orang-orang yang akan masuk ke keluarga tersebut. 

Secara pribadi, saya sangat sedih dengan perkataan yang di lontarkan mbak Meg pada interview tersebut. I really adore British Royal Famili, especially Princess Diana.
Bahkan saya pun sangat mengikuti TV series The Crown, yang menceritakan tentang Kerajaan Inggris.

boleh ditambahkan pendapat dari temen-temen tentang pemberitaan ini, atau kalau ada yang salah sangat boleh di koreksi di kolom komentar.






CONVERSATION

2 Comments:

  1. memang sih amsuk ke kerajaan dengan aturan ketat dan konvensional harus punya etika , semangat dan mau merendahkan diri ya, kalau tidak pasti bakal ada penolakan dalam dirinya. kalau sudah ada penolakan , nah, pasti deh keluar yang gak benernya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya kak bener banget. sebenernya nggak cuma masuk keluarga kerajaan aja sih kita harus merendahkan diri, tapi dari kita mulai sekolah juga udah harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan pertemanan kita.
      dan ya aku setuju banget sihh, inti dari semuanya adalah etika yang baik, sehingga kita tau harus bersikap seperti apa ke yang lebih tua, apalagi ke orang yang paling di segani di negara tersebut.
      makasi udah mampir ya kak :)

      Delete